Photo by pixabay |
Jerawat merupakan masalah kulit ditandai dengan munculnya komedo, papula, hingga nodul. Apakah kondisi kulit ini termasuk dalam kelompok penyakit?
Secara medis jerawat dikenal sebagai acne vulgaris, yaitu masalah kulit yang biasa dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Selama ini jerawat hanya dipahami sebagai masalah kulit yang kondisinya meradang dan berulang.
Menurut American Academy of Dermatology, jerawat merupakan inflamasi pada unit pilosebasea, struktur kulit yang terdiri dari folikel rambut dan kelenjar sebaceous.
Menurut National Institutes of Health (NIH) jerawat adalah kondisi inflamasi kronis pada unit pilosebaceous, ditandai dengan hiperkeratosis, hyperseborrhea, proliferasi propionibacterium acnes, dan inflamasi.
Dari sudut pandang medis, jerawat umumnya dianggap sebagai penyakit karena dapat menyebabkan masalah kesehatan dan memerlukan perawatan. Namun jerawat dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan dampaknya pada individu.
Mengapa dikategorikan sebagai penyakit? Menurut para ahli, jerawat merupakan kondisi medis yang dapat menimbulkan peradangan dan infeksi. Selain itu juga dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan bahkan dapat menimbulkan bekas luka permanen pada kulit. Jerawat juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan kualitas hidup penderitanya.
Ada pula kelompok yang menganggap jerawat bukanlah penyakit karena menurut pandangan mereka jerawat itu sangat umum dan tidak selalu parah. Jerawat dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan atau masalah kulit yang sepele. Apalagi jerawat tidak mengancam nyawa secara langsung, banyak kasus jerawat yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan perawatan sederhana.
Perbedaan pandangan ini seringkali disebabkan oleh perbedaan perspektif. Bagi sebagian orang, penyakit diartikan sebagai kondisi yang serius dan mengancam nyawa. Namun, dalam dunia medis, definisi penyakit lebih luas dan mencakup segala kondisi yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh normal, termasuk jerawat.
Post a Comment