Ini Gaya Hidupku Yang Bikin Jerawat Gak Sembu-sembuh!

 

Photo by bebasjerawat.id


Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa di masa lalu, khususnya zaman ibu kita sekolah, atau zaman nenek masih gadis jumlah penderita jerawat tidak sebanyak sekarang. Mengapa bisa demikian?


Dulu, orang-orang lebih banyak mengonsumsi makanan segar seperti buah-buahan, sayuran dan makanan yang dimasak sendiri. Dulu, orang-orang lebih sering melakukan aktivitas fisik seperti bekerja di sawah, membersihkan rumah, atau bermain di luar ruangan. Aktivitas fisik ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengeluarkan racun dari tubuh. Tidak hanya itu kehidupan masyarakat dulu cenderung lebih sederhana dan tidak sekompleks sekarang yang dapat memicu stres. 


Sedangankan di zaman kita saat ini, pola hidup orang sudah berubah drastis. Modernisasi dan urbanisasi telah membawa kita pada gaya hidup yang jauh lebih cepat dan serba instan. Akibatnya, banyak aspek kehidupan yang berubah, termasuk pola makan dan aktivitas sehari-hari. 


Makanan olahan dan cepat saji yang mudah didapatkan menjadi pilihan utama, menggantikan makanan rumahan yang lebih sehat. Kurangnya waktu untuk berolahraga dan tingginya tingkat stres akibat tuntutan pekerjaan dan kehidupan sosial juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi kulit.


Pada zaman ibu kita sekolah, makanan cepat saji hampir tidak ada dan sulit ditemukan. Sementara di zaman kita sekarang, tinggal beberapa klik saja kita bisa memesan makanan apa pun yang diinginkan. Kemudahan akses inilah yang membuat kita semakin sering mengkonsumsi makanan olahan dan cepat saji. 


Iklan-iklan makanan yang menarik di media sosial seringkali memicu keinginan yang kuat untuk segera mencicipi makanan tersebut, tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi kesehatan. Inilah yang tidak kita sadari bahwa perubahan pola makan dari waktu ke waktu memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kasus jerawat. Tidak heran semakin marak jajanan viral, maka semakin marak pula generasi muda kita yang jerawatan. 


Kebanyakan jajanan viral cenderung mengabaikan takaran gula yang sehat demi mengejar cita rasa yang lezat. Mengkonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang kemudian diikuti penurunan kadar gula darah secara drastis. Fluktuasi gula darah ini dapat memicu produksi hormon insulin yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat merangsang produksi minyak berlebih pada kulit dan menyumbat pori-pori.


Banyak jajanan viral menggunakan produk olahan susu seperti susu sapi, keju, dan yogurt sebagai bahan utamanya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk olahan susu dapat memicu produksi hormon androgen yang terkait dengan jerawat. Tidak hanya itu kandungan aditif dalam makanan olahan, seperti pewarna buatan dan pengawet, dapat mengganggu kesehatan kulit dan memperburuk kondisi jerawat.


Perlu diketahui salah satu penyebab utama jerawat adalah peradangan. Makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, termasuk pada kulit. Ini dapat memperparah kondisi jerawat yang sudah ada atau bahkan memicu timbulnya jerawat baru.


Secara tidak sadar kita telah mengganti pola makan sehat dengan pola makan yang buruk. Mengkonsumi makanan olahan terus-menerus sampai bertahun-tahun, lalu pada akhirnya menimbulkan masalah jerawat. Setelah jerawat bermunculan yang kita lakukan bukannya mengembalikan pola makan yang sebenarnya, malah sibuk mencari produk skincare yang bisa menyembuhkan jerawat dengan instan. 


Dulu, maktu orang tua kita masih gadis mereka juga merawat kulitnya. Ada beberapa produk kecantikan yang mereka gunakan. Namun pilihan produk perawatan kulit waktu itu sangatlah terbatas.  Orang-orang lebih banyak menggunakan bahan-bahan alami seperti lidah buaya, kunyit dan daun jambu biji untuk merawat kulit.


Berbeda dengan konsisi saat ini, kita dibombardir dengan berbagai produk kecantikan yang menjanjikan kulit sempurna dalam sekejap. Iklan yang menarik dan iming-iming hasil instan membuat banyak orang tergoda untuk mencoba berbagai produk tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. Tapi ternyata banyak produk yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, hidroquinon dan bahan-bahan berbaya lainnya yang dapat merusak kulit, menyebabkan iritasi dan memperparah jerawat.


Jerawat bukan hanya masalah estetika, tetapi juga cerminan gaya hidup kita. Dengan memahami faktor-faktor penyebab jerawat dan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat mencegah dan mengatasinya. Sebaiknya batasi konsumsi makanan olahan dan perbanyak konsumsi makanan sehat. Berhentilah mencoba produk perawatan kulit yang tidak cocok karena dapat memperburuk kondisi jerawat.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post